SWOT merupakan singkatan dari Strenght (kekuatan),weakness (kelemahan) ,Opportunity (peluang) ,Threat (ancaman).
Strenght adalah kekuatan yang dimiliki sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah suatu kelebihan yang dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya. Antara lain kekuatan dalam mengolah input (SDA, SDM, modal, dan manajemen) untuk menghasilkan output yang bernilai tinggi serta dapat bersang di dunia bisnis.
Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini setiap perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang mereka miliki terhadap kinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan yang mereka miliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk menembus pasar.
Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk-produk yang berkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang mereka hasilkan.
Threat adalah ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam. Ancaman yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro, faktor-faktor ekonomi (naik turunnya harga bahan baku, krisis ekonomi), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah, politik dan teknologi.
SWOT adalah sebuah teknik yang sederhana, mudah dipahami, dan juga bisa digunakan dalam merumuskan strategi-strategi dan kebijakan-kebijakan untuk pengelolaan pegawai administrasi (administrator). Sehingga, SWOT disini tidak mempunyai akhir, artinya akan selalu berubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa yang dibuat berdasarkan kondisi dan situasi yang terjadi pada lingkungan yang berhubungan dengan objek yang akan dianalisa.
Bentuk analisa SWOT akan menghasilkan gambaran yang terjadi saat ini maupun yang akan datang dan selanjutnya akan digunakan untuk menentukan strategi yang harus dilakukan terhadapnya.
Analisa SWOT tidak hanya bersifat sebagai masukan dan alat Bantu untuk membuat sebuah keputusan strategi, namun demikian analisa ini sangat efektif dan dengan metode dan penempatan masalah yang tepat, maka analisa ini dapat membantu mendapatkan keputusan yang sesuai.
Contoh Penggunaan Analisis SWOT “Sebagai Pertimbangan Kelayakan Dalam Memulai Pembuatan Sebuah Program Teknologi Laser”
Menimbang: lembaga pendidikan kejuruan teknik kemasyarakatan perlu menambah beberapa program baru yang inovatif.
Mengingat: selama masa brainstorming sebelumnya, muncul beberapa ide dan sebuah program dalam teknologi laser yang dikembangkan oleh yayasan/lembaga pendidikan dan tenaga pengajar lain. Kerja sama dengan sebuah kelompok yang dipilih dari tenaga pengajar bisa memenuhi dan melakukan analisis SWOT untuk membantu mengembangkan strategi pengembangannya.
Contoh poin-poin berikut yang mungkin muncul dalam lembaran kerja.
Potensi Kekuatan Internal (S)
Perangkat elektronik yang ada dan program elektrik dapat menyediakan beberapa dasar yang diperlukan untuk sebuah program teknologi laser.Tenaga pengajar yang antusias dan berminat untuk memperoleh pengetahuan dan latihan lebih jauh dalam bidang laser.Dana yang cukup untuk diinvestasikan dalam program-program teknologi tinggi.Pengalaman masa lalu yang sukes dengan program baru yang dinamis, sehingga mempunyai keahlian dan pengalaman dalam menghadapi perubahan.
Potensi Kelemahan Internal (W)
Tenaga pengajar yang ada kurang teram-pil dalam penguasaan teknologi laser. Kurangnya ruangan untuk menampung peralatan ekstra tambahan yang dibutuhkan. Situasi keselamatan, tidak cocok untuk mengatasi potensi bahaya seperti laser. Sebuah faksi di dalam lembaga lebih menginginkan sebuah program teknologi mikroprosessor daripada teknologi laser.
Potensi Kesempatan Eksternal (O)
Beberapa rumah sakit, industri logam, dan perusahaan komunikasi mengalami kekurangan akan teknologi laser.Permintaan dunia usaha dan negara secara keseluruhan akan teknologi laser diperkirakan meningkat dalam 10 tahun ke depan. Antusiasme guru-guru dan siswa sekolah menengah tentang program yang ditawarkan dan sangat memungkinkan dilakukannya pemilihan atau penyaringan terhadap siswa terbaik. Teknologi laser dalam bidang rumah sakit dan industri telah menawarkan keahlian mereka secara part-time.
Potensi Ancaman Eksternal (T)
Lembaga pendidikan sejenis di negara tetangga telah memimpin dan memiliki infrastruktur untuk memulai sebuah program teknologi laser lebih cepat. Program dimungkinkan tidak mendapat persetujuan dari dewan karena mengingat pengalaman sebelumnya tentang 'kegagalan' yang pernah terjadi. Beberapa alternatif lebih murah dan efi-sien dari perangkat laser yang muncul akan memberikan masa depan yang tidak prospektif bagi teknolog laser.Siswa sekolah lebih menunjukkan preferensi pada program-program bisnis daripada program-program teknik.